Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2022

Pisang Berpotensi Jadi Alternatif Pangan Pokok

Meningkatnya pertumbuhan populasi manusia turut memengaruhi kebutuhan pangan masyarakat. "Kita tidak bisa bergantung dengan satu pangan saja. Tahun 2045 nanti akan sulit kalau kita bergantung pada beras," kata Sobir, Guru Besar Divisi Genetika dan Pemuliaan Tanaman IPB University, dalam siaran pers  kampus ini, Kamis (5/8/2021). Pangan pokok akan digantikan buah, sayur, dan ikan. Ia pun menyebut pisang yang umum dan banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia mengandung serat, vitamin, kalsium, dan kalium. "Pisang dikonsumsi untuk memberi energi instan," katanya. Potensi produksi pisang bisa mencapai 55 ton per hektar. Tantangannya, penyimpanan pisang terbilang sulit dibanding beras serta rantai pasok dari hulu juga tidaklah murah. (ICH)

Gawai Bisa Ganggu Kesehatan Leher dan Punggung Anak

Wabah Covid-19 mengubah begitu banyak hal. Salah satunya, kegiatan bersekolah anak-anak yang harus dilakukan dari rumah. Dari satu sisi, pembelajaran daring memang meminimalkan risiko paparan virus terhadap anak. Namun, dari sisi lainnya anak-anak menjadi kehilangan kesempatan untuk bersosialisasi secara langsung dengan guru dan teman-temannya. Anak-anak cuma  bisa bertatap maya untuk mengenal teman dan lingkungan sekolahnya. Di rumah, mereka pun bisa dengan mudah tergoda segala kesenangan yang ditawarkan gawai melalui internetnya. Akibatnya, anak dapat  berlama-lama bermain dengan gawainya. Di sini, kesiapan orangtua untuk mendampingi dan memberi pemahaman kepada anak-anak sangat diperlukan. Orangtua harus awas dan sebisa mungkin mengontrol agar si kecil tidak ketagihan bermain gawai. Kecanduan bermain gawai bisa membuat kesehatan anak terganggu. Sebagaimana diwartakan Kompas Health, anak-anak yang kecanduan bermain gawai berisiko mengalami gangguan pada punggung dan leher. Risiko kes

Si Pengendus Jejak "Pak Nat" Berpulang

Nasrul Thahar, jurnalis Kompas tahun 1990 hingga 2007, berpulang pada Selasa (10/8/2021) sekitar pukul 10.30 WIB. Dua pekan lalu Nasrul yang telah berusia 74 tahun sempat dilarikan ke Rumah Sakti Teresia Jambi setelah mengalami stroke ringan. Sepekan lamanya dirawat, Nasrul minta pulang. Selama Nasrul tinggal di rumahnya di kawasan Arizona, Kota Jambi, seorang perawat rutin mengecek kondisi kesehatannya. Lewat salah seorang putranya bernama Hendi, Nasrul meminta agar keempat anaknya merawat ibu mereka, Ida Zurnalis. Sementara kepada sang istri, ia meminta maaf jika harus pergi mendahului. Ucapan-ucapan itu membuat Ida trenyuh. "Semasa hidupnya, Gaek (kakek) orang yang sangat sabar tidak pernah marah dan selalu ingin melayani," kenangnya. Sebagai jurnalis, Nasrul yang berinisial NAT dikenal sebagai si pengendus. Fitriani Ulinda, rekan jurnalis di masa itu, mengenang sosok Nasrul pantang menyerah. Nasrul getol menelusuri satu persoalan secara mendalam hingga persoalan itu tunta